Senin, Mei 25, 2009

FiLm CaPres (Calo Presiden)




Sejak kebangkitan perfilman Indonesia diawal tahun 2000-an, telah belasan film kreatif yang mengusung tema yang unik dari yang lainnya, seperti Gie dan Denias, Senandung di Atas Awan pada tahun 2006, Naga Bonar (Jadi) 2 dan Ayat-Ayat Cinta pada tahun 2007, Laskar Pelangi dan Si Jago Merah pada 2008, dan di awal tahun 2009 Perempuan Berkalung Sorban. Dan pada 4 Juni, akan dirilis film komedi politk Capres (Calo Presiden).

Film Capres ini bisa dikatakan fenomenal karena mengangkat isu politik dan dibintangi oleh aktor-aktris kawakan serta ditambah aktor tamu seperti Gus Dur. Film ini dikolaborasi dengan ide talkshow komedi Republik Mimpi. Capres (Calo Presiden) disutradarai oleh Toto Hoedi. Film ini dibintangi antara lain oleh Dwi Sasono, Happy Salma, Catherine Wilson, Sujiwo Tejo, Butet Kertaradjasa, Kelik Pelipur Lara (Ucup Kelik), Denny Chandra, dan Remy Silado.

Berawal dari sebuah penangkapan oleh KPK yang mengakibatkan penahanan seorang pemimpin partai politik yang maju sebagai calon presiden. Akhirnya mereka memutuskan mencari orang yang bisa dijadikan boneka dengan kriteria yang kacangan dan tidak masuk akal mereka mencari pemimpin yang bisa menjadi tumbal dan hanya sebagai alat mereka mencari keuntungan dengan kriteria lugu.

Sampai mereka menemukan seorang staf administrasi kantor yang lugu dan mau diangkat sebagai karyawan di kantor tersebut dengan gaji 2 juta lima ratus, dia sangat bahagia sekali, dengan tugas yang sangat mudah. Masalah muncul saat perasaan dan kata hati mulai bertanya, benarkah apa yang dia lakukan, karena dia melihat secara terang-terangan kejahatan yang di lakukan sama teman-temannya di partai. Akhirnya si jujur menang, namun ada ancaman pada saat ingin dilantik menjadi presiden

Kejujuran tidak pernah benar dalam berpolitik, karena politik tidak pernah mau jujur.



Hal menarik lainnya dari film ini adalah adegan kecelakaan mobil Mercedes “mengelinding” di atas udara yang cukup sukses dilakukan oleh stuntman. Dan bisa diprediksi bahwa film akan jauh lebih mahal dari film Laskar Pelangi yang menghabiskan Rp 8 miliar. Penasaran dengan isi film yang berdurasi 90 menit dengan Gusdur ikut bermain dalam film tersebut. Dan terakhir tentu saja komedi Republik Mimpi akan turut menyertai film ini. Mau menyaksikan, belilah VCD asli atau menonton di Bioskop. Semoga Film Indonesia bisa bangkit dan menjadi film di tanah sendiri. Satu lagi, kita berharap agar perfilman kita tidak hanya bergeluk dalam tema percintaan remaja. Tapi, pendidikan, moral dan semangat kemanusiaan, religi dan kebangsaan.

0 komentar: